Rabu, September 16, 2009

Saya anti terorisme, tapi ... kok aneh ya?

Pagi ini ketika melihat siaran berita di TV, ada berita mengenai pengepungan "rumah teroris" di Solo, Jawa Tengah. Berita yang hampir sama dengan "prestasi" polisi mengepung dan membunuh tersangka "teroris" yang kelak diketahui bernama Ibrahim di Temanggung beberapa saat lalu. Model pengepungannya pun sama. Pengepungan dilakukan sejak malam hingga pagi hari dengan brondongan peluru ke arah rumah. endingnya pun sama pula, sang tersangka "teroris" meninggal.

Saya anti terorisme, apapun bentuknya. baik dilakukan perorangan, kelompok, maupun negara tertentu. baik dilakukan atas nama agama maupun alasan konspirasi tertentu. Apapun alasannya saya membenci terorisme.

Namun, melihat dua pengepungan di Temanggung dan Solo ini saya jadi sangat khawatir. Coba bayangkan jika suatu malam kita sedang berkumpul bersama keluarga di rumah dan tiba-tiba datang sekumpulan densus 88. Tanpa tahu apa-apa tiba-tiba rumah kita dibrondong peluru tanpa henti, walau ternyata kita tidak pernah melakukan perlawanan ataupun membalas tembakan tersebut. Dan tembakan baru dihentikan ketika dipastikan seluruh penghuni rumah telah meninggal.

Alangkah mengerikannya hal tersebut. Hanya bermodal dugaan bahwa kita adalah teroris karena kita rajin sholat di masjid, karena kita mengajar pengajian di rumah, karena kita berpenampilan islami dengan jenggot dan istri berjilbab, polisi dapat dengan mudahnya memberondong rumah kita hingga kita tewas? lalu dimana asas praduga tak bersalah buat mereka?

Ini yang menjadi pertanyaan besar di kepala saya, "kenapa para tersangka tersebut tidak ditangkap hidup-hidup? bukankah mereka tidak melakukan perlawanan?" bukankah mudah sekali menangkap hidup-hidup 1 s.d 4 orang tak bersenjata dengan mengerahkan ratusan polisi.

Pertanyaan berikutnya, "apakah benar bom yang terdapat di rumah tersangka benar milik mereka, bukan sengaja diletakkan di sana setelah mereka semua tewas?" untuk pertanyaan ini bagaimana kita bisa tahu jawabannya karena semua tersangka telah tewas.

Bukankah dalam Al-Qur'an jelas dikatakan bahwa, "...barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.." (QS. Al Maa'idah: 32), dan ini ada empat orang yang belum dapat dibuktikan apakah mereka teroris atau bukan yang dengan mudahnya dibrondong peluru hingga tewas. astaghfiruLLahal 'adzim ...

Sekali lagi, saya tegaskan saya anti terorisme, namun sangat menyedihkan jika ternyata
pemberantasan terorisme yang dilakukan polisi memberikan teror yang tidak kalah dahsyatnya bagi golongan-golongan tertentu yang notabenenya bukan teroris. Semoga kita semua dapat lebih bijak dalam melakukan sesuatu.

selengkapnya...

Penambah Ilmuku