Minggu, November 16, 2008

Kita Sedang Membangun Sebuah Peradaban

Ada tiga orang pekerja pengangkut batu pada proyek pembangunan piramid yang ditanya dengan pertanyaan yang sama, "apa yang sedang kamu kerjakan?"
Masing2 mereka memberikan jawaban yang berbeda. Pekerja pertama menjawab, "saya sedang membawa batu." sedangkan pekerja kedua menjawab, "saya sedang membangun piramid." dan pekerja ketiga menjawab, "saya sedang membangun peradaban."

Sebuah cerita motivasi yang kembali saya akses dari otak dalam saya setelah mendengar seminar Ustadz Cahyadi Takariawan pagi tadi. Kisah yang pernah diceritakan salah seorang dosen di kampus dulu, yang secara lembut mempengaruhi pemikiran saya sebagai seorang "pekerja".

Sebuah cerita yang dulu sering saya ceritakan kembali di depan adik2 peserta mentoring rohis SMK dan kampus untuk menularkan pemahaman saya bahwa rutinitas mentoring pekanan yang kami lakukan bukan hanya tempat ngobrol, curhat, atau diskusi, tapi tempat sebuah peradaban dibangun.

Dan hari ini, ketika membaca kembali salah satu buku yang paling saya cintai, "Bagaimana Menyentuh Hati" karya Abbas As-Siisi, di halaman awalnya terdapat sebuah nasihat indah Ustadz Hasan Al-Banna tentang sebuah asa,

"Saudaraku, janganlah engkau putus asa, karena putus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahwa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidup-nya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat."

Tidak ada komentar:

Penambah Ilmuku