Kamis, November 27, 2008

Perpisahan ...

"Mas, mulai besok saya sudah nggak jualan. Besok saya pulang ke Madura dan nggak kembali lagi ke sini."

Mas Saili, tukang sate ayam langganan saya memberitahukan rencana kepergiannya besok.

Mas Saili bersama temannya Yukim biasa mangkal di warung sate sederhananya yang tidak jauh dari kantor saya. Jika lagi tidak masak, saya biasa beli sate di tempat itu sepulang dari kantor. Mas Saili dan Yukim berasal dari Madura, mereka alumni salah satu pesantren di pulau itu yang kemudian setelah lulus dikontrak untuk menjual sate di Palu sejak hampir setahun yang lalu. Usia mereka sekarang masih 19 tahun.

"Nggak balik lagi ke sini?! Emang kenapa? Mau nikah?" tanya saya agak kaget.

"Nggak mas. Saya mau nyari kerja lagi di Surabaya, kalo Yukim mau pindah ke Palembang, jualan ama saudaranya di sana."

"Ya udah ati2 ya. Mohon maaf kalo ada salah. Jangan lupa sholatnya yang rajin ya."

"iya mas sama2."

Kami pun berjabat tangan, jabat tangan terakhir kami (waLLahu a'lam), jabat tangan perpisahan.

)I(

Malam ini di akhir acara kajian dengan ust Cahyadi Takariawan yang sedang datang ke Palu, ada pengumuman dari moderator kajian bahwa salah seorang saudara kami, Danang, beberapa hari ini akan pindah ke Manado. Beliau pindah dikarenakan mutasi besar2an di kantornya dalam rangka modernisasi birokrasi.

Saya tidak terlalu terkejut, karena beberapa hari sebelumnya berita kepindahan beliau sudah lebih dulu saya dengar. Mudah-mudah ini pilihan terbaik dari Ar-Rahman untuk beliau.

)I(

Setidaknya ada dua perpisahan yang mewarnai kisah saya hari ini. Perpisahan memang selalu menjadi bab yang tidak terpisahkan dari kisah hidup kita, seolah2 tidak mau kalah dengan perkenalan2 dan bertambahnya teman yang juga selalu mewarnai langkah kaki kita.

Semoga setiap perpisahan yang terjadi tidak meninggalkan jejak kecuali kebaikan, senyum haru, cinta, persaudaraan, dan harapan akan pertemuan kembali, entah di dunia atau di akhirat kelak.

Rabbanaghfirlanaa wali ikhwaaninal ladziina sabaquunaa bil iimaani walaa taj'al fii quluubinaa gillal lilladziina aamanuu, Rabbanaa innaka Rauufur Rahiim*

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.

)I(

"Satu lagi saudara kita yang akan meninggalkan kita beberapa minggu lagi, akh Dwi, insya Alloh beberapa minggu lagi beliau akan melanjutkan D4 di Jakarta. Istrinya malahan sudah duluan di Jakarta."

lanjut moderator memberitahukan rencana saya yang tidak lama lagi juga akan berpisah dengan semua sahabat di Palu.

____________________
* QS Al Hasyr : 10

Tidak ada komentar:

Penambah Ilmuku